Nama : Joerdikaso M.P
Kelas : 2IC07
NPM : 23416739
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tugas AMDAL Limbah Rumah Tangga
Pendahuluan
Pada saat ini manusia
kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di antara mereka yang kurang
mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan mudahnya membuat
limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya aktivitas sehari-hari
yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain yang kita
anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi
manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian banyak aktifitas
manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Walaupun
kita tidak hidup di wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak
diolah juga dapat membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk
Indonesia dengan limbah rumah tangga yang tidak diolah serta di hasilkan setiap
hari. Dapat dikatakan keruksakan karena limbah rumah tangga lebih besar dari
pada limbah industri.
Tujuan
Untuk mencegahnya penyakit dari
pencemaran limbah rumah tangga dan mengatasi cara pengelolaan limbahnya. Dan
juga untuk melengkapi tugas dari mata kuliah softskill (Teknik Lingkungan
Amdal).
Pembahasan
Limbah
rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah
ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan
lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki
daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
Limbah
rumah tangga merupakan limbah yang dihasilkan oleh satu rumah atau beberapa
rumah. Sumber limbah rumah tangga adalah sebagai berikut:
a) Limbah Organik,
berdasarkan pengertian secara kimiawi
limbah organik merupakan segala limbah yang mengandung unsur Karbon (C),
sehingga meliputi limbah dari mahluk hidup (misalnya kotoran hewan dan manusia
seperti tinja (feaces) bepungsi mengandung mikroba
potogen, air seni(urine) umumnya mengandung Nitrogen
dan Posfor) sisa makanan (sisa-sisa sayuran, wortel, kol, bayam, salada dan
lain-lain) kertas, kardus, karton, air cucian, minyak goreng bekas dan
lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi, misalnya:
sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu
bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi,
dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri,
jamur, virus, dan sebagainya. Namun secara teknis sebagian orang mendefinisakan
limbah organik sebagai limbah yang hanya berasal dari mahluk hidup (alami) dan
sifatnya mudah busuk. Artinya bahan-bahan organik alami namun sulit
membusuk/atau terurai, seperti kertas, dan bahan organik sintetik (buatan) yang
sulit membusuk atau terurai.
b) Limbah Anorganik,
berdasarkan pengertian secara
kimawi, limbah yang tidak mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi
dari mobil bekas atau perkakas dan almunium dari kaleng bekas atau peralatan
rumah tangga), kaca dan pupuk anorganik (misalnya yang mengandung unsure
nitrogen dan fospor). Limbah-limbah ini tidak memiliki unsur karbon sehingga
tiak dapat di urai oleh mikro organism. Seperti halnya limbah organik, pengertian
limbah organik yang sering diterapkan dilapangan umumnya limbah anorganik dalam
bentuk padat (sampah) agak sedikit berbeda dengan pengertian diatas secara
teknis limbah anorganik di definisikan sebagai limbah yang tidak dapat atau
sulit terurai atau busuk secara alami oleh miro organism pengurai. Dalam hal
ini bahan organic seperti plastic, karet, kertas, juga dikelompokan sebagai
limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit terurai oleh mikroorganisme sebab
unsur karbonnya memebentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang.
Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut
istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu:
1. Sampah Organik mudah busuk (garbage), yaitu
limbah padat semi basah berupa bahan-bahan organic yang mudah busuk.
2. Sampah Anorganikdan organic tak membusuk (rubbish) yaitu
limbah padat anorganik atau organic cukup kering yang sulit terurai oleh mikro
organisme, sehingga sulit membusuk, misalnya kertas, plastik kaca dan
logam.
3. Sampah abu (ashes),
yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran.
4. Sampah bangkai binatang (bead
animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang.
5. Sampai sapuan (street sweeping), yaitu
limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di
jalanan.
6. Sampah industry (industry waste),
yaitu sebuah limbah padat buangan industri.
Dampak Limbah Rumah
Tangga
Air tidak dapat di gunakan lagi untuk
keperluan rumah tangga, air yang sudah tercemar dan ke mudian tidak dapat di
gunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, akan menimbulkan dampak
sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk memulihkannya,
padahal air yang di butuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat banyak. Air
tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, kalau air sudah tercemari air
tersebut tidak bisa di gunakan untuk keperluan industri usaha untuk
meningkatkan kehidupan manusia tidak akan tercapai. Air tidak dapat di gunakan
untuk keperluan pertanian, karna airnya sudah tercemar maka tidak bisa
digunakan lagi sebagai irigasi, untuk pengairan di persawahan dan kolam
perikanan, karena adanya senyawa anorganik yang mengakibatkan perubahan
drastis pada pH air.Dampak dari pembungan limbah padat organik yang
berasal dari kegiatan rumah tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh
mikroorganisme akan menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian
limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di sertai dengan pelepasan gas
yang berbau tidak sedap. Limbah organic yang menghasilkan yang mengandung
protein akan menghasilkan bau yang tidak sedap lagi (lebih busuk) karena
protein yang yang mengandung gugus amin itu akan terurai menjadi gas
ammonia.Dampak dalam kesehatan yaitu dapat menyebabkan dan menimbulkan
penyakit, potensi bahaya kesehatan yang dapat di timbulkan adalah: penyakit
diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat. Penyakit kulit seperti kudis
dan kurap.
Berikut ini dampak negative dari limbah
rumah tangga yang masuk ke dalam lingkungan laut:
a) Eutrofikasi, penyebab
terbesar adalah sungai yang bermuara di laut, limbah yang terbawa salah satu
adalah bahan kimia yang di gunakan sebagai pupuk alam pertanian maupun limbah
dari perternakan dan manusia, salahsatu yang paling sering di temukan adalah
detergen. Eutropikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi
ledakan junlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk
fotosintesis. Karena terlalu banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah
akan mengalami kematian secara massal, serta terjadi kompetensi dalam
mengkonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat tersebut. Sisa
respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic
dan menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.
b) Peningkatan emisi
CO2 akibat dari banyaknya kendaraan, penggunaan listrik berlebihan serta
buangan industri akan memberikan efek peningkatan kadar keasaman laut.
Peningkatan CO2 tentu akan berakibat buruk bagi manusia terkait dengan
kesehatan pernapasan, Salah satu fungsi laut adalah sebagai penyerap dan
penetral CO2 terbesar di bumi. Saat CO2 di atmosfer meningkat maka
laut juga akan menyerap lebih banyak CO2 yang mengakibatkan meningkatnya
derajat keasaman laut. Hal ini mempengaruhi kemampuan karang dan hewan
bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang. Jika hal ini berlangsung secara
terus menerus maka hewan-hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu yang
dekat.
c) Plastik, yang menjadi
masalah terbesar dan paling berbahaya. Banyak hewan yang hidup pada atau di
laut mengkonsumsi plastik karena kesalahan, Karena tidak jarang plastik
yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik
tidak dapat di cerna dan akan terusberada pada organ pencernaan hewan ini,
sehingga menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui
kelaparan atau infeksi. Plastik terakumulasi karena tidak mudah terurai,
plastik akan photodegrade (terurai oleh cahaya matahari) pada
paparan sinar matahari, tetepi hanya dapat terjadi dalam kondisi kering.
Sedangkan dalam air plastik hanya akan terpecah menjadi potongan-potongan yang
lebih kecil, namun tetap tetep polimer, bahkan sampai ke Pe tingkat molekuler.
Ketika pertikel-pertikel plastik mengambang hingga seukuran zooplankton
dan di konsumsi oleh hewan lain yang lebih besar, dengan cara inilah
plastik kedalam rantai makanan. Banyak dari potongan plastik ini
berakhir di perut burung-burung laut dan hewan laut lain termasuk penyu. Bahan
beracun yang digunakan dalam pembuatan bahan plastik dapat terurai dan masuk ke
lingkungan ketika terkena air. Racun ini bersifat hidrofobik (berkaitan dengan
air) dan menyebar di permukaan laut. Dengan demikian plastik jauh lebih
mematikan di laut dari pada di darat. Kontaminan hidrifobik juga dapat
terakumulasi pada jarak lemak, sehingga racun pelasti diketahui mengganggu
system endokrin ketika di konsumsi, serta dapat menekan system kekebalan tubuh
atau menurun tingkat reproduksi.
Cara Penanggulangan
Pencemaran Limbah Rumah Tangga
Cara penanggulangan pencemaran limbah
rumah tangga yang efektif supaya tidak merusak pada lingkungan dan menjadikan
lingkungan tetap bersih dan terhindar dari bibit penyakit yakni dengan cara:
Di jual ke pasar loak atau tukang
rongsokan yang bisa lewat di depan rumah-rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah
atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang
ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga di jual kepada tetangga kita
yang menjadi tukang loak atau pemulung. Barang-barang yang dapat di jual antara
lain kertas-kertas bekas, Koran bekas, majalah bekas, ban bekas, radio tua, TV
tua dan sepeda yang using.
b) Dengan cara pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah
untuk di lakukan karena tidak membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa di
lakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan
menggunakan minyak tanah lalu di nyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini
adalah: mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi
yang cukup kecil, dapat di gunakan sebagai sumber energy baik untuk pembangkit
uap air panas, listrik dan pencairan logam.
c) Dengan cara
pengomposan
Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik
dalam limbah di pecah, menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki
strutur tanah.
d) Pemisahan
Yaitu dengan cara pengambilan bahan
tertentu kemudian diperoses lagi sehingga mempunyai nilai ekonomis.
e) Dengan cara pembusukan
Limbah
tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, aka nada energi organik
yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi mencakup udara,
tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusuksn bahan organik, karena
aktivitas dari mikroorganisme potogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia.
Pencemaran secara kimia terjadi karena pelapisan ion negatif dari pembusukan
yang membuat gas-gasdan senyawa beracun.Penumpukan sampah dengan
ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug dengan tanah yang bisa disebut land
fillsystem. Metode ini merupakan cara yang paling diunggulkan
sampai saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai bau dari 40%. Dan masalah ini
tidak akan pernah tuntas mengingat bau adalah gas yang bersifat ringan dan
segera mengisi ruangan.
KESIMPULAN
Jadi
pada dasarnya pencemaran bersumber dari limbah rumah tangga yang dirasa sangat
berbahaya bagi lingkungan, dan limbah rumah tangga tersebut dapat ditanggulangi
dengan 5 cara:
1. Dengan cara daur ulang.
2. Dengan cara pembakaran.
3. Dengan cara pengomposan.
4. Dengan cara pemisahan.
5. Dengan cara pembusukan.