BAB I
PENDAHULUAN
Dunia otomotif (khususnya sepeda motor) berkembang
semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan
berbagai komponen pendukungnya. Selain sebagai alat
transportasi, sepeda motor juga digunakan untuk kepentingan
kompetisi performance. Untuk menghasilkan sepeda motor dengan performa yang
tinggi banyak cara ditempuh oleh para mekanik motor balap, salah
satunya yang paling penting adalah dengan melakukan modifikasi
pada bagian engine. Modifikasi yang umum dilakukan adalah
dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian ataupun
pemasangan parts racing. Ada berbagai macam cara untuk melakukan modifikasi pada
kepala silinder, antara lain melakukan porting pada saluran masuk
dan buang, mendesain ulang ruang bakar, memperbesar lubang
ventury pada karburator, melepas stopper pada membrane pada
katup buluh dan digantikan dengan katup buluh yang dilapis dua, kemudian pelapis atasnya dipotong setengah dari aslinya, pemotongan kepala silinder dan masih banyak lagi lainnya. Hal-hal
tersebut dilakukan untuk memperoleh efisiensi volumetris dan
thermal semaksimal mungkin sehingga menghasilkan tenaga
2
seoptimal mungkin.
Salah satu cara untuk mendapatkan efisiensi volumetris
yang maksimal sehingga dapat menghasilkan tenaga seoptimal
mungkin adalah dengan melakukan modifikasi pada camshaft. Camshaft sendiri berfungsi untuk mengatur waktu membuka dan
menutupnya katup sehingga banyaknya campuran bahan bakar
dan udara yang masuk ke ruang bakar dan banyaknya gas sisa
hasil pembakaran yang keluar dari ruang bakar dapat diatur. Seperti telah diketahui bahwa besar tenaga yang dihasilkan oleh
mesin dipengaruhi oleh banyaknya campuran bahan bakar dan
udara yang masuk ke ruang bakar dan banyaknya gas sisa hasil
pembakaran yang keluar dari ruang bakar. Memodifikasi atau mengganti camshaft standard dengan
camshaft racing bertujuan untuk memperoleh performa yang tinggi
sehingga dapat digunakan sehari-hari. Oleh sebab itulah perlu
dilakukan penelitian sejauh mana perbedaan pengaruh
penggunaan camshaft standard dan camshaft racing pada sepeda
motor harian, yang selanjutnya dapat diperoleh perbedaan daya,
torsi dan konsumsi bahan bakar spesifik.
1.2. Perumusan Masalah
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa
besar perbedaan pengaruh penggunaan camshaft standard dan
camshaft racing terhadap unjuk kerja sepeda motor.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
Mengetahui kinerja engine yaitu daya mesin (P), torsi (T), dan
konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) pada variasi camshaft.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
Mengetahui perbedaan kinerja sepeda motor Honda Tiger dengan
menggunakan camshaft standard dan camshaft racing, sehingga
dapat diketahui kelebihan dan kekurangan masing-masing
camshaft dalam penggunaan sehari-hari.
1.5. Batasan Masalah
Agar tidak mengalami perluasan pembahasan, diberikan
batasan-batasan penelitian sebagai berikut:
1. Dalam penelitian hanya dibatasi pada perbandingan pengaruh
aplikasi camshaft standard dan camshaft racing terhadap
kinerja Sepeda Motor Honda Tiger 2000.
2. Data yang diamati dalam pengujian adalah daya, torsi dan
konsumsi bahan bakar spesifik.