Selasa, 23 April 2019

Tugas Teknik Perawatan Mesin

TUGAS
“ TEKNIK PERAWATAN MESIN “



Disusun Oleh :
NAMA : JOERDIKASO M.P
NPM : 23416739
KELAS : 3IC07




FAKULTAS TEKNOLGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2019


MINYAK PELUMAS ( OLI )

1.1 Pengertian Oli
Oli atau Minyak pelumas mesin adalah zat kimia yang berupa cairan yang diberikan antara dua benda yang bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas atau Oli berfungsi sebagai pelapis pelindung yang mencegah terjadinya benturan antara logam dengan logam komponen mesin seminimal mungkin. Dan juga mencegah goresan dan keasusan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan.Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam. Sistem pelumasan pada mesin mobil menjadi hal penting karena menyangkut banyak hal. Salah memakai oli, mobil akan terasa tidak bertenaga dan dalam jangka panjang bisa merusak mesin. Bila diperhatikan, setiap oli mesin mempunyai beragam kode di kemasannya dan ini sebagai petunjuk digunakan untuk mobil teknologi mesin apa.Minyak pelumas (oli) merupakan salah satu substansi pendukung operasional mesin yang sangat vital. Pemilihan, penggunaan dan penggantian mnyak pelumas menentukan kelangsungan operasional mesin. Oleh karena itu pengetahuan tentang minyak pelumas harus benar -  benar diperhatikan dan diperdalam terutama oleh mahasiswa teknik yang dalam bidangnya tentu akan berhubungan dengan mesin yang menggunakan minyak pelumas.






1.2 Jenis-jenis Oli
Menurut bahan dasar pembuatnya, minyak pelumas digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
Mineral oil
Mineral Oil merupakan minyak pelumas dengan basis base oil tanpa adanya zat aditif tambahan, sehingga sifat-sifat nya masih kurang efektif untuk pelumasan.
Syntethic oil
Syntethic oil adalah pelumas dengan bahan dasar base oil dan tambahan zat-zat aditif untuk memperbaiki sifat-sifat dari minyak pelumas tersebut. Zat aditif ini bermacam-macam jenisnya, misal untuk meningkatkan viskositas minyak pelumas, menambah kandungan deterjen, meningkatkan harga TBN dan sebagainya. Karena itu jika diinginkan menambah zat aditif pada minyak pelumas maka harus diperhatikan dulu karakteristik minyak pelumas tersebut, misal kekentalan minyak kurang, maka dapat ditambahkan aditif untuk kekentalan, tapi yang perlu diperhatikan penambahan aditif ini tidak dapat memperbaiki kualitas minyak pelumas seperti pada kondisi baru.

1.3 Standarisasi Oli
SAE (Society of Automotive Engineers). SAE ini adalah range tingkat kekentalan suatu pelumas seperti contoh: AE 10w-40 ini menandakan produk ini range kinerja kekentalan pada keadaan dingin sampai panas adalah 10 sampai 40. Ada juga yang hanya menunjukan satu range/grade saja contoh SAE 20. kalo yang menggunakan range 2bh seperti SAE 20w-50 disebut oli multigrade. Kalo huruf w pada 10w adalah singkatan winter yang menunjukan tingkat kekentalan 10 bahkan pada saat winter. Ada juga produk yang tanpa ada simbol w , Misalnya SAE 20-50 , maka produk SAE 20w-50 lebih baik dari SAE 20-50 dilihat dari range kekentalan range suhu yg berbeda. semakin besar angka SAE berarti semakin kental produk tsb. Seperti SAE 10w-40 lebih encer dari SAE 20w-40AE 10w-40 ini menandakan produk ini range kinerja kekentalan pada keadaan dingin sampai panas adalah 10 sampai 40. Ada juga yang hanya menunjukan satu range/grade saja contoh SAE 20. kalo yang menggunakan range 2bh seperti SAE 20w-50 disebut oli multigrade. Kalo huruf w pada 10w adalah singkatan winter yang menunjukan tingkat kekentalan 10 bahkan pada saat winter. Ada juga produk yang tanpa ada simbol w , Misalnya SAE 20-50 , maka produk SAE 20w-50 lebih baik dari SAE 20-50 dilihat dari range kekentalan range suhu yg berbeda. semakin besar angka SAE berarti semakin kental produk tsb. Seperti SAE 10w-40 lebih encer dari SAE 20w-40.
API (American Petroleum Institute) adalah suatu grade yang didapat dari lembaga independent yang menetukan sejauh mana kualitas produk pelumas tersebut tentunya dengan seleksi yang ketat. Contoh : API SL. ini menunjukan produk tersebut ditujukan untuk mesin berbahan bakar bensin karena huruf S pada SL , singkatan dari spark (Busi) sedangkan untuk mesin diesel ditunjukan dengan huruf C (compression) seperti API CG dll. Sedangkan Huruf L pada SL menunjukan kualitas produk tsb. semakin mendekati huruf Z maka semakin baik produk tsb. Contoh produk API SL lebih baik secara kualitas dari produk API SF. Sampai saat ini grade tetinggi pada pelumas didunia adalah API SM. Dan perkembangan teknologi akan terus memicu peningkatkan kualitas grade API tsb. Tapi API bukan satu2nya lembaga yang mengeluarkan grade tsb. ada juga ILSAC (International Lubricants Standarization & Approval Commitee) seperti contoh ILSAC GF-2. Dan sampai saat ini yang tertinggi adalah ILSAC GF-4. Dan masih banyak lagi seperti JASO (Japan Automotive Standard Association) , ACEA (Association Des Constructeurs Europeens d' Automobiles), DIN (Deutsche Industrie Norm).

ISO (International Standards Organization), bermarkas di Eropa
Mengatur standar untuk banyak hal. Aq bahas yang standar untuk oli samping aja. Ada 3 spesifikasi:
ISO-L-EGB ---> memiliki persyaratan yang sama dg JASO FB
ISO-L-EGC ---> memiliki persyaratan yang sama dg JASO FC, di atas ISO-L-EGB
ISO-L-EGD ---> memiliki persyaratan yang sama dg JASO FD, di atas ISO-L-EGC
Berhubung standar ISO & JASO sama, maka untuk Ninja 150, oli samping yang dipersyaratkan oleh pabrik adlh minimal ISO-L-EGC. Dg kata lain klo bro mo pake oli samping dg spek ISO-L-EGD, silakan saja.
JASO (Japanese Automobile Standards Organization), bermarkas di Jepang
JASO mengatur standar oli untuk mesin bensin 4 langkah, mesin diesel dan mesin bensin 2 langkah.
Mesin bensin 4 langkah
Ada 2 spesifikasi, yaitu MA dan MB dimana kualifikasi MB di atas MA.
Mesin bensin 2 langkah (oli samping)
Ada 4 spesifikasi:
 JASO FA ---> sudah tidak digunakan
 JASO FB ---> spesifikasi di atas FA
 JASO FC ---> spesifikasi di atas FB
 JASO FD ---> spesifikasi di atas FC
       
Mesin bensin 4 langkah
  Kodenya diawali dg "S" (Spark). Saat ini msh ada 4 klasifikasi,
SH ---> untuk mesin dg teknologi <1994, spesifikasi diatas SG
SJ ---> untuk mesin teknologi 1996, spesifikasi di atas SH
SL ---> untuk mesin teknologi 2001, spesifikasi di atas SJ
SM ---> yang terbaru, bisa digunakan pada mesin yang menpersyaratkan pelumas dengan spesifikasi di bawahnya (SL/SJ/SH).

Mesin diesel
Kodenya diawali dg "C" (Carbon).  yang msh dipake adalah CF, CG, CH dan CI.

Mesin bensin 2 langkah (Oli samping)
Kodenya diawali dg "T". Ada 4 spesifikasi:
     API TA  --> sudah tdk digunakan lagi
     API TB ---> spesifikasi di atas TA
     API TC ---> spesifikasi di atas TB
     API TD ---> spesifikasi di atas TC

Tentang Garde
Monograde.     Oli ini hanya memiliki 1 tingkat kekentalan pada semua suhu. Contoh SAE 10, SAE 20.
Multigrade.   Oli ini memiliki tingkat kekentalan ganda/bervariasi tergantung suhu. Pada suhu dingin oli ini akan encer dan pada suhu tinggi akan kental. Contoh SAE 10W 40, SAE 20W 50. "W" adlh singkatan dari winter. Berbeda dg standar2 yang lain, oli yang encer blm tentu lebih bagus drpd oli yang kental dan sebaliknya. Dg kata lain blm tentu SAE 10W 40 lebih baik drpd SAE 20W 50, begitu juga sebaliknya. Tergantung dari persyaratan yang diminta oleh masing-masing pabrikan untuk tiap produknya.








1.4 Pembuatan Oli


Tahap-tahap pengolahan base oil ( Konvensional )
Atmosphere : Pemisahan komponen titik didih rendah seperti : gasoline, jet fuel,   diesel.
Vacuum : Mendapatkan komponen minyak lumas.
: Menghilangkan senyawa aromatik dan polar.
: Memperbaiki fluiditas suhu rendah.
: Memperbaiki warna stabilitas oksidasi dan stabilitas panas.

Sistem pelumasan
Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar,  pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin  lainnya, karena di sini terdapat panas terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat leadakan dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah:
Menyerap dan memindahkan panas.
Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak bocor dari ruang pembakaran.
3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang bergerak.
Pada sisitem pelumasan terdapat beberapa macam sistem yang saling melengkapi agar terjadinya pelumasan yang baik di dalam suatu kendaraan.

Prinsip kerja sistem pelumasan:
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter.     untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case).
FUNGSI PELUMASAN
Mengurangi gesekan
Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran  dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).

Sebagai peredam
Piston, batang piston dan  poros engkol merupakan  bagian mesin menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.
Sebagai anti karat
Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar logam dengan udara maupun maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.
Bagian-bagian yang penting dari mobil yang memerlukan pelumasan ialah:
a) dinding silinder dan torak
b) bantalan poros engkol dan batang penggerak
c) bantalan poros kam
d) mekanisme katup
e) pena poros
f) kipas angin
g) pompa
h) mekanisme pengapian



Sisitem pelumasan tekan
Minyak pelumas diberi tekanan dengan pompa, sehingga masuk pada bagian – bagian yang diberi minyak pelumas. Pada tangki minyak pelumas, terdapat pompa, yang memompa minyak pelumas sampai ke tempat pergeseran antara poros engkol dengan bantalannya. Poros engkol dibuat berlubang (dilubangi) dengan tujuan untuk menyalurkan minyak pelumas hingga sampai ke tempat pergeseran pen engkol – batang torak. Dari tempat pergeseran pen engkol-batang torak tersebut, minyak pelumas dipercikkan hingga ke bagian atas, yaitu tempat pergeseran batang torak – pen torak, dan torak-dinding silinder. Pelumasan juga berfungsi sebagai pendingin bagian – bagian yang bergeser (tempat pergeseran).   Sistem ini yang paling baik dari semua sistem yang ada,karena minyak  pelumas disalurkan ke bagian yang dilumasi dengan memakai pompa sehinnga pelumasannya akan lebih merata dan sempurna.
Cara kerja sirkulasi pelumasan tekan:
Oli dari karter dipompakan oleh pompa oli menuju ke saluran-saluran untuk  bagian motor yang memerlukan pelumasan dan turun dengan sendirinya kembali ke karter melalui mekanisme nya itu sendiri, sirkulasi ini lah yang disebut sebagai sistem pelumasan tekan, sebab sistem ini di sebut pelumasan tekan adalah dikarenakan adanya pompa oli yang menekan oli atau juga bisa di sebut menyuplai minyak pelusan ke bagian yang membutuhkan pelumasan.berbeda dengan sistem ciprat oli didalam panci yang dijilat oleh sendok pada pangkal batang torak untuk melumasi bagian-bagian motor yang membutuhkan pelumasan.
Sistem cipat ini  hanya mengandalkan dari sendok pada pangkal batang torak.Sifat-sifat sisitem pelumasan tekan:
1. Pelumasan teratur dan merata
Memberi pendinginan dan pembersihan pada tiap-tiap bagian yang di akhiri
Karena pompa digerakkan oleh motor, hasil pemompaaannya tergantung pada putaran motor
Digunakan pada kebanyakan motor 4 Tak dan motor Diesel 2 Tak
Oli perlu diganti Setiap 5.000 km pada motor bensin ( Oli Pertamina ) dan setiap 3000 km pada motor Diesel ( Oli Pertamina )
Nama bagian dari sistem kontrol tekan beserta fungsinya masing-masing sebagai berikut:
Karter: adalah sebagai tempat persediaan minyak pelumas
Saringan kasar: sebagai alat mencegah pompa dari kotoran kasar
Pompa oli: berfungsi menghisap dan menekan oli ke pemakai
Katup pelepas: berfungsi mencegah kelebihan tekanan oli
Saringan halus: berfungsi sebagai alat untuk menyaring oli sebelum pemakai
Katup by pass: berfungsi untuk menjamin pelumasan sewaktu saringan halus tersumbat
Sakelar tekanan : berfungsi untuk mengaktifkan lampu kontrol, jika tekanan oli kurang
Untuk cara kerjanya adalah pada skema diatas Setelah saringan halus, oli masuk ke saluran utama, yang membagikan oli ke beberapa bagian mesin di antaranya adalah:
Masing-masing bantalan poros engkol
Mekanisme katup
Tempat lain memerlukan pelumasan ( misal : pompa injeksi motor Diesel ), atau
pendinginan misal : bagian bawah torak atau tekanan, misal : tensioner rantai pengatur celah katup Automatis

A. Pelumasan bantalan-bantalan poros engkol
Pelumasan pada bantalan engkol untuk sistem tekan ialah melalui lubang-lubang yang di buat khusus untuk melumasi batang engkol.
Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol untuk melumasi bantalan batang
Untuk memperoleh aliran oli, bantalan luncur poros engkol dilengkapi alur
Pelumasan torak dan dinding silinder
Pada sisitem tekan pelumasan untuk bagian torak dan dinding silinder di cipratkan melalui lubang-lubang poros engkol.
Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak: Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol, melumasi bantalan batang torak,sebagian keluar dicipratkan kedinding silinder.
Lubang penyemprot pada pangkal batang torak: Untuk memperbaiki pelumasan pada dinding silinder, pangkal batang torak diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinderyang mengarah pada daerah sisa kerja.

2. Pelumasan pada mekanisme katup
Pada sisitem pelumasan tekan untuk melumasi mekanisme katup adalah oli di salurkan ke poros tuas katup kemudian dibagikan ketempat – tempat yang harus dilumasi melalui lubang-lubang saluran oli yang telah di disine sedemikian rupa. Oli di salurkan ke poros tuas katup, kemudian dibagikan ketempat – tempat yang harus dilumasi secara merata. Bantalan poros kam menerima pelumasan tekan, kadang-kadang dilumasi dengan semprotan oli. Pada penggerak poros kam yang menggunakan rantai tensioner, biasanya bekerja dengan tekanan oli roda gigi dilumasi dengan semprotan pada bagian-bagian nya.

3. Pelumasan torak dan dinding silinder
Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak, oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol, melumasi bantalan batang torak, sebagian keluar dicipratkan kedindind silinder. Lubang penyemprot pada pangkal batang torak, untuk memperbaiki pelumasan pada dinding silnder, pangkal batang torak diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinder yang mengarah pada daerah sisa kerja.


4. Sistem Pendingin torak
Oli dari saluran utama disemprotkan kebagian bawah torak, bila tekanan oli melebihi 200 Kpa (2 Bar), yaitutekanan pembukuan katup pada nosel penyemprot. Katup ini mencegah kerendahan tekanan oli pada putaran yang rendah (misal idle).
Tempat lain yang memerlukan pelumasan ( misal : pompa injeksi pada motor diesel ), atau pendinginan misalnya ; bagian bawah torak atau tekanan, misal : tensioner rantai, pengatur celah katup ( rocker arm ).

Data-data Pelumasan Tekan
Isi panci oli                  Sedan/colt                                           3 – 6 liter
Truk/Bus                                              5 – 20 liter
Hasil pemompaan pompa oli               rpm idle                       2 – 5 liter / menit
rpm tinggi                    20 – 50 liter / menit
Tekanan oli maksimum ( katup pelepas terbuka )          300 – 500 Kpa ( 3 – 5 bar )
Tekanan oli minimum ( untuk beban penuh )                          » 150 Kpa ( 1,5 bar )
Lampu kontrol mulai menyala                                    » 50 Kpa ( 0,5 bar )

MACAM-MACAM SISTEM PELUMASAN :
  SISTEM PELUMASAN CAMPUR
  SISTEM PELUMASAN AUTOLUBE DAN CCI
  SISTEM PELUMASAN  CIPRAT
  SISTEM PELUMASAN  SIRKUIT TEKAN
Pelumasan Sistem Campur
Cara kerja
Oli dicampur dengan bahan bakar, maka oli ikut aliran gas keruang engkol dan silinder dimana oli terbakar
Sifat-sifat
Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana
Pemakaian oli boros, timbul  polusi
Dipergunakan pada motor 2 Tak kecil
Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin

Perbandingan campuran
Bagian oli 2 – 4% ( Perhatikan spesifikasi pabrik )

Pelumasan sistem autolube dan CCI
Cara kerja
Sistem Autolube         :
Oli dipompakan dari tangki oli menuju saluran masuk

Sistem CCI                 :
Seperti autolube dengan saluran-saluran tambahan ke bantalan poros engkol

Aliran oli tergantung pada      :
Putaran mesin
Posisi katup


Sifat-sifat
Pemakaian oli lebih ekonomis daripada pelumasan campur ( langsung ditangki )
Penyetelan salah pada pompa oli mengakibatkan kerusakan pada motor
Dipergunakan pada sepeda motor 2 Tak

Pelumasan Sistem Ciprat
Cara kerja
Oli didalam panci dijilat oleh sendok pada pangkal batang torak untuk melumasi bagian-bagian motor.

Sifat-sifat
Sistem pelumasan jenis panci yang paling sederhana
Pelumasan bantalan luncur kurang sempurna
Hanya dapat dipergunakan pada motor jenis pengggerak katup samping (SV – Side Valve)
Pada saat ini hanya dipergunakan pada motor penggerak kecil.
Salah satu tugas dari sistem pelumasan adalah untuk menyapu semua kotoran dari titik-titik pelumasan engine dan permukaan bearing. Oli kemudian menjadi kotor dan harus dibersihkan sebelum kembali ke titik-titik pelumasan tersebut. Oli telah disaring saat melalui strainer pada pompa oli. Untuk menangkap partikel kotoran yang lebih halus, sistem pelumasan dilengkapi dengan tiga filter, tergantung pada tipe engine. Oil filter terdiri dari cartridge (wadah) filter yang dapat diganti (replaceable) yang berisi lipatan kertas.
Semua oli dari pompa harus melewati filter-filter tersebut untuk dibersihkan sebelum memasuki engine kembali. Bila terjadi penyumbatan pada oil filter, oli yang belum disaring dapat menuju ke engine melalui by-pass valve.
Fungsi : Menyaring oli sebelum mencapai pemakai yang di butuhkan oleh komponen-komponen yang akan dilumasi sehingga :
Keausan motor diperkecil dan Umur motor diperpanjang Letak pemasangan saringan oli :
Pada saluran tekan pompa oli
Pada blok motor bagian luar, dengan tujuan untuk memudahkan sewaktu penggantian saringan oli.
Cara kerja saringan oli ialah minyak pelumas masuk melalui lubang masuk kemudian di saring melalui elemen/saringan kemudian keluar melalui saluran keluar. Cara kerja yang sangat sederhana.di dalam saringan oli juga terdapat sisitem katup by pas untuk mengantisipasi seandainya saringan oli tersumbat oleh kotoran yang terlalu banyak.agar supaya sisitem peredaran atau penyuplaian minyak pelumas tetap berjalan lancar maka dari itu di taruh lah katup by-pass.

Katup anti balik
Fungsi :
Mencegah oli dalam saringan tidak mengalir kembali dalam karter saat motor mati
Diperlukan katup anti balik,bila sambungan saringan oli menghadap ke bawah / miring kebawah → (seperti gambar)

Cara kerja nya:
( a.Saat motor hidup)                                                (b.saat motor mati)
Saat motor hidup oli menekan katup anti balik, katup terbuka oli mengalir kedalam saringan menuju pemakai.
Saat motor mati katup anti balik tertutup karena dorongan pegas katup anti balik serta berat grafitasi dari oli itu sendiri.
Adalah pompa yang berfungsi mensuplai oli ke bagian-bagian engine yang memerlukan pelumasan. Biasanya digunakan jenis Gear atau Gearotor Pump, yang diletakkan pada Bagian bawah engine ( di dalam Karter ) dan pada bagian hisapnya dipasang saringan kasar ( Strainer ) untuk menghindari benda-benda kasar masuk ke dalam sistim. Pada beberapa engine, Oil Pumpnya mempunyai 2 pasang gear ( Double Pump ), dimana sepasang pump untuk Main Pump dan yang satunya sebagai Scavenging Pump yang berfungsi untuk selalu mensuplai Oil agar tetap Stand By di saluran hisap Main Pump.
Oil pump (1) digerakkan oleh timing gear, menghisap oli dari oil pan (2). Oli kemudian mengalir melalui strainer (3) yang berada pada oil pan dan pompa, dan kemudian dipompakan melewati relief valve (4). Oli yang kembali ke oil pan melalui oil cooler (5) untuk didinginkan. Saat engine distart, oli masih dingin, oli tidak akan mengalir oil cooler melainkan langsung melalui bypass valve (6) untuk mempercepat proses pemanasan engine untuk mencapai suhu kerjanya. Saat tekanan oli mencapai harga tertentu, piston cooling valve (9) membuka dan mengalirkan oli ke piston cooling jet (10). Oli mengalir dari filter menuju jalur utama oli (11) yang dibuat sepanjang cylinder block. Dari jalur tersebut oli didistribusikan lewat lubang-lubang menuju camshaft bearing (12), main bearing (13) dan ke crankshaft. Sebagian oli dipompakan menuju rocker arm shaft (16). Akibatnya, mekanisme valve terlumasi. Sebelum mencapai turbocharger (17), oli mengalir melewati pipa external / external pipe (18) yang terhubung dengan cylinder block. Turbocharger membutuhkan banyak oli karena unit turbin beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, lebih dari 85.000 RPM. Fuel injection pump dan air compressor mendapatkan pelumasan dari pipa eksternal pula. Karena salah satu dari timing gear (19) terhubung dengan saluran sistem pelumasan, oli juga didistribusikan padanya dengan semburan(splashing).
Bagian – bagian pompa oli:
Saringan oli kasar              5. Pen pengunci
Tutup pompa oli                6. Penahan katup pelepas oli
Rotor yang digerakkan      7. Pegas katup pelepas
Rotor penggerak                 8. Katup pelepas

Jenis-jenis pompa oli:
1. Pompa oli bentuk rotor
Bagian dari Pompa Oli Bentuk Rotor
Rotor bagian dalam / Rotor penggerak             4. Poros pemutar
Rotor bagian luar / Rotor yang digerakkan       5. Saluran masuk
Rumah pompa                                                   6. Saluran keluar
Cara kerja:
Rotor berputar menghisap oli kedalam ruangan yang dibentuk antara dua roda gigi rotor. Oli terdesak kearah putaran roda gigi rotor dan di tekan keluar menuju pemakai
Pompa oli bentuk gigi luar
Bagian Pompa oli bentuk gigi luar
Roda gigi pemutar                          5. Saluran keluar
Roda gigi bebas                             6. Poros pemutar
Rumah pompa                                7. Poros tetap
Saluran masuk
Cara kerja:
Roda gigi berputar menghisap oli masuk kesamping kanan/kiri dari kedua roda gigi. Oli ditekan keluar menuju pemakai


Pompa oli bentuk roda gigi dalam
Bagian-nagian Pompa oli bentuk roda gigi dalam:
Roda gigi dalam                          4. Saluran keluar
Roda gigi luar                              5. Saluran masuk
Pemisah                                       6. Spi / pasak
Cara kerja:
Roda gigi berputar, oli terhisap masuk kedalam ruangan yang dibentuk oleh dua roda gigi. Oli didesak keluar menuju pemakai.

1.7       Kandungan yang terdapat pada Oli
Pada Umumnya Oli yang dijual di pasaran biasanya sudah di campur dengan kandungan aditif. Alasan dicampurnya oli yang baik dengan zat aditif agar Oli dapat memenuhi fungsi-fungsinya dan dapat bertahan lama dalam mesin. Selain itu, Zat aditif ini berperan juga sebagai penentu mutu dari Oli itu sendiri. Terdapat beberapa Zat aditif yang penting dalam penentuan mutu kualitas dari sebuah oli yang baik.
1. AntiOxidant
Ia termasuk salah satu bahan yang berperan penting dalam mesin. Ia memastikan agar tidak terjadinya oksidasi dalam mesin. Mesin yang panas akan menyebabkan oksidasi pada bagian-bagian logam pada mesin dan jika tanpa antioxidant ini akan terjadinya karat pada logam dalam mesin.
2. Metal Deactivators
Zat aditif kedua ini juga memiliki peran yang cukup penting, Tugas yang diperankannya dalam oli yang baik adalah menjaga oli yang baik agar bertahan lebih lama.

3. Antifoams
Disini zat aditif ini berperan untuk menjaga Oli tidak berbusa dalam mesin selama pemakaian Mesin, sehingga tetap efektif.

4. Dispersing Agent
Bertujuan untuk mencampur zat-zat aditif lain sehingga tidak akan terjadi pengendapan dalam oli yang baik.
Diatas merupakan zat aditif yang umum di gunakan dalam sebuah Oli, tetapi setiap produsen oli mempunyai formula tersendiri lagi dalam menghasilkan oli unggulan mereka sendiri. Untuk pastinya zat aditif berperan besar sekali dalam oli yang baik.

Diatas adalah beberapa zat aditif umum yang sering digunakan pada oli yang baik agar oli dapat mencapai dan memaksimalkan fungsinya sebagai pelindung mesin.

















Daftar Pustaka


[ 1 ] Soenjoto S. 1985.Hand Out Daya Dalam Bidang Pertanian II. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
[ 2 ] http://www.docstoc.com/docs/21949514/MAKALAH-PPKT-SMK-AHMAD-YANI-PROBOLINGGO
[ 3 ] http://www.pricearea.com/result
[ 4 ] http://amatjutawan.wordpress.com/
[ 5 ] http://www.google.co.ihttp://forum.otomotifnet.com/otoforum/showthread.php?4245-Tanya-Pompa-oli-mesin-4Td/imgres?q=saringan+oli&um
[ 6 ] http://www.scribd.com/doc/54243980/ANALISIS-SISTEM-PELUMASAN
[ 7 ] http://ko2edu.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
[ 8 ] http://agusagus640.blogspot.com/2013/04/sistem-pelumasan-makalah-untukmemenuhi_1737.html?m=1